Minggu, 24 Februari 2013

fakta tentang kisah kronos,ouranus dan anak" bunda bumi


Inilah kisah yang berasal dari ribuan tahun yang lalu, yang menceritakan tentang awal terbentuknya dunia. Kronos adalah pemimpin para dewa dan bangsa Titan saat itu, tetapi kejahatan dan malapetaka lahir ke dunia akibat ulah Kronos yang kejam. Ia menelan semua anaknya yang lahir dari rahim Rheia, istrinya, agar tak satupun keturunannya bisa menggulingkan Kronos seperti ia menggulingkan ayahnya, Ouranos. Rheia yang ingin menyelamatkan bayinya dari suaminya itu memutuskan untuk melahirkan secara diam-diam di pulau Kreta.

II. Pertempuran Zeus dengan bangsa Titan

Di sebuah gua di gunung Dikte, Kreta lahirlah bayi Rheia yang diberi nama Zeus. Peri-peri hutan sangat gembira menyambut kelahiran dewa yang dapat menghentikan perbuatan Kronos itu. Rheia yang harus kembali ke Kronos, agar suaminya tidak curiga, meninggalkan Zeus kecil dalam perlindungan dan buaian peri-peri hutan. Jika Zeus kecil menangis, para Kouretes, bangsa prajurit yang menghuni Kreta pertama kali, akan membenturkan pedang dan perisai mereka hingga menimbulkan suara bising. Jadi Kronos tidak mengetahui ada bayi yang disembunyikan oleh Rheia.

Tahun-tahun berlalu, Zeus tumbuh menjadi pemuda gagah dan kuat. Ia ingin membalas perbuatan Kronos dan menjatuhkannya dari takhta pemimpin para dewa. Ia meninggalkan Kreta dan di tepi sebuah sungai ia berjumpa dengan Okeanos. Titan itu mengenali Zeus dan bersedia membantunya. Ia memanggil putrinya, Metis, untuk membuat ramuan yang akan membuat Kronos memuntahkan semua yang telah ditelannya.

Lalu Zeus menemui Kronos untuk mempersembahkan ramuan itu dalam sebuah cawan emas. Tanpa mengetahui siapa Zeus sebenarnya, ia meminum ramuan yang beraroma sangat lezat itu. Walau cuma seteguk, itu sudah cukup untuk membuat perut Kronos sangat nyeri dan mual. Dengan kesakitan, ia memuntahkan semua isi perutnya, termasuk bongkahan batu yang ia kira Zeus dan menyusul kelima anak-anaknya yang lain. Mereka sangat gembira dan berterimakasih kepada Zeus yang telah menyelamatkan mereka.

Kronos sadar ia telah tertipu, tapi sudah terlambat. Zeus muda juga sementara menarik diri untuk menyusun kekuatan bersama saudara-saudaranya yang lain. Beberapa Titan turut bergabung dengan Zeus, diantaranya putra-putri sungai keramat Styx: Kratos, Zelos, Nike dan Bia serta Prometheus putra titan Iapetos dan tentu saja Okeanos.

Bangsa raksasa bermata satu, Kyklopes mendukung Zeus dengan menghadiahkan halilintar kepada dewa muda itu dan bangsa raksasa bertangan seratus, Hekatonkheires yang memiliki limapuluh kepala siap bertempur di pihak Zeus.

Di pihak Kronos, bangsa Titan yang memiliki kekuatan dahsyat juga siap berperang, mereka berkumpul di gunung Otris, sementara Zeus dan sekutunya membangun benteng di Olympus, yang kelak di kemudian hari menjadi istana kediaman para dewa.

Perang terbesar dalam sejarah pun tak terhindarkan. Laut bergejolak, bumi terbelah dan langit berpendar-pendar oleh sambaran halilintar Zeus. Gunung-gunung dilemparkan oleh bangsa Titan dan para raksasa, pohon-pohon dicerabut dari Bumi dan badai dahsyat mengaduk-aduk permukaan bumi dalam peperangan yang berlangsung selama sepuluh tahun.

Bangsa Titan dan Kronos makin terpojok dan di saat mendekati akhir pertempuran, raksasa bertangan seratus mencabut tigaratus gunung dan melemparkannya sekaligus ke arah musuh. Bumi berguncang dengan hebat untuk terakhir kalinya dan saat semuanya selesai keheningan menyergap... Zeus dan dewa-dewa Olympus telah memenangkan pertarungan. Sementara Titan di pihak musuh yang masih hidup dilemparkan ke dalam penjara Tartaros dan dijaga oleh raksasa bertangan seratus.

Tapi semuanya belum berakhir... Bunda Bumi yang amat marah melihat nasib putra-putra kesayangannya mendatangi Tartarus dan dari hubungan keduanya melahirkan Typhon (darimana kata taifun berasal-pen), monster bersayap berbentuk ular berkepala seratus dan dari mulutnya menyemburkan api. Angin ribut dan suara gemuruh selalu mengiringi moster ini kemanapun ia pergi.

Zeus yang baru saja beristirahat dari perang melawan Titan, kembali harus menghadapi musuh yang mengerikan. Kembali bumi porak poranda oleh pertarungan keduanya, hingga akhirnya Zeus melontarkan senjata halilintarnya yang mematikan ke arah Typhon. Di atas mayat Typhon Zeus menimbun gunung Etna agar monster itu tidak bangkit lagi. Namun kadang-kadang suara raungannya masih terdengar sampai sekarang.

0 komentar:

Posting Komentar

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.